Penelitian ini menggunakan perusahaan di Indonesia yang terdaftar di BEJ dari berbagai industri, dengan data keuangan tercatat dari tahun 1995 sampai talnm 1999 scbagai unit of analysis. Analisis berpusat pacta kajian hubungan antara conduct dan performance.

Penelitian dilandaskan pada integrasi antara teori Market-Based generic competitive strategy, the dominant paradigm, tentang keunggulan-biaya dan keunggulan diferensiasi, dengan Resource-Based view of the firm tentang efisiensi diferensial, sebagai basis keunggulan bersaing yang menghasilkan economic rent. Inti analisis penelitian berpusat pada

(a) pengujian korelasi antara efisiensi diferensial dengan kinerja finansial,

(b) pengujian korelasi antara efisiensi diferensial dengan strategi diferensiasi dan strategi biaya-rendah, menggunakan margin-laba dan (c) pengujian korelasi antara peningkatan- efisiensi-lintas-waktu dengan kinerja fmansial.

Metodologi Data Envelopment Analysis (DEA) dipergunakan untuk mengukur efisiensi, meliputi (a) efisiensi-total, SBM (b) efisiensi-operasional, PTE-BCC, (d) efisiensi-skala-produksi, SE, dan

( e) Malmquist Productivity Index (pTE-BCCc, SEc, dan TC).

Temuan adalah: (a) efisiensi-re1atif berkorelasi positif dengan ROA, (b) korelasi-positif dan signifikan terbanyak terjadi antara ROA dengan efisiensi-operasional; kedua banyak terjadi antara ROA dengan efisiensi-skala-produksi; paling jarang terjadi antara ROA dengan efisiensi-total, (c) korelasi positif dan signifikan paling banyak terjadi pada kelompok skala usaha, kelompok perusahaan yang tidak tutup/bangkrut tahun 1997, lebih unggul daripada kelompok perusahaan yang tutup/bangkrut, (f) kelompok perusahaan yang tidak tutup/bangkrut lebih unggul dalam mengeksploitasi efisiensi-skala-produksi daripada kelompok perusahaan yang tutup/bangkrut, tetapi untuk kelompok skala usaha aset tinggi dan sedang, justru kelompok perusahaan yang tutup/bangkrut lebih unggul mengeksploitasi efisiensi-operasional dan efisiensi-total dibandingkan dengan kelompok perusahaan yang tidak tutup/bangkrut, (g) indeks-efisiensi-operasional-lintas-waktu kelompok perusahaan yang tidak tutup/bangkrut lebih tinggi daripada kelompok perusahaan yang tutup/bangkrut, tetapi indeks-teknologi-lintas-waktu temyata sebaliknya.