Tahun 1992 merupakan tahun yang bersejarah bagi kegiatan industri asuransi di Indonesia: Pada peri ode tersebut tepatnya pada 11 Pebruari 1992, Pemerintah mengeluarkan peraturan tentang Usaha Perasuransian dalam bentuk Undang Undang No.2 tahun 1992. Undang Undang tersebut adalah merupakan hukum publik yang mengatur kegiatan perasuransian dari segi usahanya; sedangkan untuk tehnis perjanjiannya diatur oleh Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KURD).

Undang-undang No.2 tahun 1992 tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut kedalam delapan aturan pelaksanaan, yang berupa Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri Keuangan dan Keputusan Direktur J enderal Lembaga Keuangan.

Sekitar tujuh tahun kemudian sejak aturan-aturan tersebut diundangkan, maka kini, sesuai dengan data dan informasi yang dikeluarkan oleh Direktorat Lembaga Keuangan Republik Indonesia bekerjasama dengan Dewan Asuransi Indonesia terbitan 1998/1999, struktur pasar industri asuransi di Indonesia telah menunjukkan perkembangan sebagai berikut : (see inside the documents)

Pembinaan dan pengawasan usaha asuransi di1akukan oleh Pemerintah c.q. Departemen Keuangan Repub1ik Indonesia



Sasaran penelitian adalah PT Asuransi Binagriya Upakara, yakni salah satu dari 108 (seratus de1apan) perusahaan asuransi kerugian yang masih aktip beroperasi sampai saat ini; Perusahaan ini berkembang cukup konsisten, yakni se1ama lima tahun sejak 1993 menunjukkan angka sebagai berikut : (see table inside the document)



lndustri asuransi, baik asuransi kerugian, asuransi jiwa maupun asuransi sosial, adalah termasuk industri pelayanan, karena itu unsur sumber dilya manusia menjadi faktor utama dan titik sentral.

Tinggi atau rendahnya kinerja suatu perusahaan asuransi sangat ditentukan oleh tingkat produktifitas sumber daya manusia, karenanya dapat dinyatakan bahwa sumber daya manusia merupaka "mesin"nya industri asuransi.

Manajemen PT Asuransi Binagriya Upakara menghadapi masalah ini, utamanya yang berkaitan dengan kebijakan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Permasalahan dimaksud dapat dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:

1.3.1. Apakah kebijakan promosi dan mutasi dapat menunjang peningkatan produktivitas?

1.3.2. Faktor-faktor apa saja yang perlu mendapat perhatian dalam menentukan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia ?

Metoda penelitian dilakukan dengan cara mendapatkan data dan informasi serta mengadakan wawancara secara acak kepada beberapa star perusahaan.

Data dan informasi didapat baik dari sumber-sumber internal perusahaan, maupun sumber-sumber eksternal perusahaan.

Tujuan penelitian Group adalah memberikan rekomendasi dan saran bagi manajemen, karena itu dengan data, informasi hasil wawancara dilakukan konsultasi dengan manajemen. Tujuan konsultasi ini, selain untuk melakukan semacam konfirinasi juga sekaligus menyampaikan pendangan-pandangan yang sejalan dengan rekomendasi dan saran yang akan disampaikan.



Reseach Location: PT Asuransi Binagriya Upakarya

Supervisor: Prof. Dr. Wagiono Ismangil

Accepted on November 1999.



For IPMI Internal -- Read at library only