Business Plan Mineral Ikutan Timah
| Gmd : Text
| Availability :
00000009086 | 268 | (GFP) | Available - Ada |
Sejak akhir tahun 2002, PT Timah telah melakukan penelitian intensif mengenai Mineral-mineral ikutan timah ekonomis (MIT). Mineral ikutan timah ekonomis terdiri dari titanium mineral (ilmenit, rutil, anatase), zircon, monasit dan xenotime. Mineral-mineral tersebut termasuk dalam bahan galian industri, yang dengan keunikannya masing-masing, sangat berguna untuk memperbaiki mutu dan memperoleh produk akhir dengan kualitas tertentu. Oi Indonesia, MIT seluruhnya masih harus diimpor. Padahal pemanfaatannya cukup luas pada bidang metalurgi- manufaktur, kimia dasar, barang konsumtif, industri gelas-keramik, industri filler- extender-pigmen, pengelolaan lingkungan dan energi. Oi dalam negeri, market terbesar untuk MIT ada pada industri keramik. Oalam satu tahun, industri ini mampu menyerap 20 ribu ton zircon flour dengan nilai mencapai USO 11 juta. Sampai saat ini kebutuhannya masih disuplai dari negara Malaysia, China, Korea Selatan, Thailand, Jepang, Italia, Jerman, Australia dan Amerika.
Potensi pasar MIT dalam negeri ini didukung oleh mulai tumbuhnya perekonomian negara, baik inflasi dan suku bunga yang mulai menu run dan penguatan rupiah terhadap USD. Kondisi yang positif ini akan memicu pertumbuhan industri properti, manufakturing dan barang konsumtif, sehingga akan memperbesar pemakaian bahan-bahan dari MIT.
PT Timah secara unik akan memposisikan diri sebagai pemain dalam bisnis ini, dengan mengandalkan keunggulan adanya resource dan MIT yang ikut tergali dalam penambangan timah. Timah pun memiliki kemampuan untuk meminjam dana dari Bank, yang dapat diandalkan untuk pembiayaan proyek ini. Keunikan ini dicerminkan pula dengan adanya rencana kerjasama dengan partner strategis untuk pemasarannya.
Berdasarkan pada rincian proyeksi keuangan, bila proyek ini mendapatkan pendanaan sebesar US$1 juta pada tahun ini, proyek ini sudah akan bisa jalan pada awal 2004, dengan tahapan pertama produk yang dipasarkan adalah zircon sand, ilmenite sand, dan kasiterit sand. Tahun 2005 dan 2007 ada penambahan investasi lagi sebesar US$1,25 juta dan Rp 13 milyar untuk pengembangan produk zircon sand menjadi zircon flour. Pada tahun 2006, akibat dari pengembangan pabrik, akan dilakukan pembelian zircon sand dari dalam negeri yang merupakan alternatif terbaik, karena harga belinya lebih kompetitif dibandingkan dari luar negeri.
Berikut adalah ikhtisar dari informasi proyeksi keuangan dengan pembelian zircon dalam negeri:
Harga beli per ton: $120
Biaya peningkatan kadar per ton: $75
Total pendapatan (2004-2010): Rp. 184,15 milyar Total Biaya (2004 -2010): Rp. 111,07 milyar Net Present Value: Rp.18. 967,27 milyar Internal rate of return: 26% Average rate of return 22%
Berdasarkan pada proyeksi keuangan di atas, maka kami yakin bahwa proyek ini sangat layak untuk diimplementasikan.
Research Location: PT Tambang Timah Tbk.
Supervisor: Deddy Herdiansjah, Msc., MBA., PhD. and Surawadi, Msc., MM.
Accepted on June 2003.
Read at library only.
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
268
|
Publisher Place | Jakarta |
Collation |
vi, 66p. : figs., tabs., app. ; 27 cm.
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) |
STRATEGIC PLANNING
MACROECONOMICS BUSINESS PLANNING CORPORATE PERFORMANCE INDONESIA GROUP FIELD PROJECT (GFP) PRICING STRATEGY MARKETING STRATEGY SURVEY RESEARCH MARKETING PLANNING MINERAL INDUSTRIES TAMBANG TIMAH, PT FINANCIAL PLANNING INDUSTRY ANALYSIS MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM ZIRCON SAND ZIRCON FLOUR TITANIUM |
Specific Info |
-
|
Statement |
-
|
Content Type |
-
|
No other version available