Mereka yang menjadi pemimpin di masa krisis, tetapi tidak menjalankan peran kepemimpinannya sesuai dengan krisis yang dihadapinya, pastilah akan tergulung dalam permasalahan itu, clan akhirnya tergilas habis. Kalaupun akhirnya ia menyadari bahwa ia tak mampu memimpin dalam skala krisis yang dihadapi, setidaknya ia harus segera punya keberanian untuk undur diri dari posisinya.

Memimpin dalarn krisis sekalipun sebetulnya memakai

teori kepemimpinan yang hampir sama tidaklah sama dengan memimpin dalam situasi normal. Krisis menuntut seorang pemimpin bekerja lebih keras, clan membuat keputusan yang tepat secara cepat, serta meng-implementasi-kannya secara tegas. Krisis menuntut a no-nonsense leader.

Crises can test your skill as a leader! Krisis akan selalu terjadi. Bisa saja krisis terjadi karena lingkungan eksternal seperti yang telah

melanda negeri kita sejak tahun 1998. Bisa juga krisis terjadi secara internal, ketika organisasi yang lain termasuk pesaing kita tidak mengalami krisis. So, you better get yourself prepared for the next crisis.