Ada banyak gaya memimpin perusahaan. Tapi, yang paling terkini dan terandalkan adalah memimpin dengan nilai-nilai good corporate governance (GCG).



Adalah Mas Achmad Daniri, praktisi, dosen dan juga pakar GCG yang berhasil merangkai rumusan kepemimpinan berasaskan GCG. Daniri sengaja mengemas nilai-nilai GCG dan bagaimana menerapkan, mengevaluasi, dan melakukan asesmen terhadap pelaksanaan GCG di perusahaan-perusahaan, dalam sebuah buku yang elegan.



Di mata mantan Dirut Bursa Efek Jakarta ini, ?Inti dari permasalahan bangsa yang tak kunjung tuntas adalah masalah governance, jika kita tidak mengobati akar persoalannya, jangan pernah berharap kita akan mengatasinya secara tuntas.? Ia mengingatkan krisis multi dimensi pada 1998, 2008 dan saat ini, tak lepas dari persoalan governance.



Di dalam buku Lead by GCG, Daniri membagi dalam VIII Bagian, mulai dari Pengertian dan Konsep Dasar GCG, Reformasi GCG di Indonesia, Peniliaian Penerapan GCG di Indonesia, serta memotret Strategi Implementasi GCG di Indonesia.



Tak kalah pentingnya, dalam bagian selanjutnya Daniri menekankan pentingnya Membangun Komitmen, Membangun Sistem, Membangun Budaya, dan Mencermati Kondisi GCG Masa Kini untuk Melangkah ke Depan.



Dalam buku yang diterbitkan oleh Gagas Bisnis, divisi penerbitan harian Bisnis Indonesia, tersebut, Daniri membagi pula bukunya dalam 29 Bab. Tentu saja bab demi bab merupakan rangkaian penjelasan yang komprehensif mengenai GCG.



Di dalam buku setebal 400 + vi halaman ini, Daniri menguraikan pentingnya perimbangan posisi pemilik saham, komisaris dan direksi perusahaan. Tujuannya agar terjadi demokrasi dalam pengambilan keputusan. Lebih dari itu, dalam operasional sebuah perusahaan harus setidaknya harus memiliki 5 prinsip dasar, yakni transparency, accountability, responsibility, in? dependency, dan fairness, yang lebih popular disingkat dengan TARIF.



Komisaris PT AJB Bumiputera 1912 ini juga ingin memastikan bahwa perusahaan tak sekadar mampu menerapkan TARIF dalam kesehariannya, tapi lebih dari itu harus menjadi budaya perusahaan. Tujuanya agar manajemen dapat mengarahkan dan mengendalikan perusahaan untuk mewujudkan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.



Tak kalah pentingnya, penerapan TARIF juga dimaksudkan untuk meningkatkan nilai tambah, sambil tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan stakeholder. Semua proses tersebut harus sesuai dengan prinsip korporasi yang sehat dan tetap mengacu pada ketentuan perundang-undangan yang berlaku.



Dalam buku ini Daniri juga bercerita banyak soal penerapan GCG di perusahaan publik, di BUMN, dan di industri perbankan. Semua penuh warna. Implementasi GCG pada emiten secara konsisten mampu meningkatkan kinerja perusahaan dan perusahaan publik.



Privatisasi dan penerapan GCG di BUMN juga mendorong perkembangan pasar modal, meningkatkan kepercayaan investor dan mengoptimalkan harga saham. Praktik GCG di perbankan fokus pada tanggung jawab pengelolaan pada direksi dan pengawasan pada komisaris.



Yang menarik, buku Lead by GCG rencananya tidak hanya diterbitkan dalam bahasa Indonesia, tapi juga dalam bahasa Inggris. ?Proses translate-nya, sudah rampung, tinggal layout dan naik cetak,? tutur Daniri.