Hiruk pikuk politik yang mengarah pada debat jargon - tanpa pemahaman yang mendalam - membuat berita-berita di media massa menjadi semakin jauh dari salah satu fungsinya, yakni sebagai sumber referensi pembaca. Alhasil, media massa tidak lagi dipercaya oleh banyak orang sebagai sumber informasi. Hal ini pada umumnya disebabkan oleh dua hal : 1) perilaku narasumber yang mengutamakan kepentingan jangka pendek 2) ketidakmampuan para wartawan terhadap berbagai jargon ekonomi.

Warta Ekonomi - sebagai media bisnis dan ekonomi yang sudah 20 tahun malang melintang di dunia bisnis dan ekonomi - mempunyai kewajiban untuk mendudukkan perkara ini pada porsi yang sesungguhnya. Oleh karena itu, buku ini kami munculkan agar bisa dijadikan referensi bagi para pembaca untuk melihat hal yang sesungguhnya, dalam hal ini neoliberalisme dan ekonomi kerakyatan.

Tentunya buku ini tidak dimaksudkan untuk mengangkat atau menjatuhkan salah satu pihak yang sedang memperebutkan posisi kepresidenan. warta Ekonomi mempunyai posisi yang jelas dalam konstelasi ini, yakni ingin Indonesia memiliki pemimpin yang baik. Kami ingin Indonesia memiliki pemimpin yang bisa membawa Indonesia - negeri kaya raya dengan penduduk yang melimpah, yang kecerdasannya tidak kalah dengan bangsa-bangsa lain - kembali menemukan kejayaannya.