Pengembangan Bisnis Smelter Sebagai Implementasi Bisnis Korporat
| Gmd : Text
| Availability :
00000009000 | 258 | (GFP) | Available - Ada |
Tinjauan ke depan dari usaha bisnis pertimahan yang masih diliputi ketidakpastian menyebabkan perusahaan PT. Timah Tbk. membuat berbagai skenario pengembangan us aha sebagai salah satu perwujudan grand strategy korporat. Strategi tsb. pada akhirnya wajib diterjemahkan oleh masing-masing unit bisnis terkait dalam korporat.
Unit Metalurgi misalnya, dalam masa-masa tahun penyelamatan perusahaan saat ini, mencoba untuk mengimplementasikan grand strategy tsb. ke dalam bentuk pengembangan us aha sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Beberapa langkah implementasi tsb. tertuang dalam rencana bisnis yang dibahas di dalam makalah ini. Dasar pemikiran yang melandasi pembatasan pengembangan usaha hanya dalam ruang kompetensi internal yang sudah dimiliki adalah untuk meminimalisasi unsur ketidak pastian yang tentunya akan lebih besar di dalam pengembangan usaha di luar kompetensi yang dimiliki. Penulis meyakini dan berhipotesa bahwa di dalam lingkup internal korporat Timah sendiri (tinjauan ke dalam) masih cukup banyak potensi yang layak dikembangkan untuk dijadikan unit bisnis tersendiri yang menguntungkan.
Mengingat situasi operasional di masa lalu dan pentingnya persiapan menuju era pasca penambangan timah, Pusmet (Smelter) perlu melakukan serangkaian usaha bisnis sebagai berikut agar tetap eksis di bidangnya:
1. Pembangunan unit tanur terbaru sistem reduksi langsung (TRL) multi-fungsi berkapasitas 30 ton per hari dengan estimasi biaya sebesar Rp. 25 milyar untuk penglogaman terak-I (inventory). Estimasi NPV Laba Bersih tahun pertama sebesar Rp. 11,26 milyar, dengan estimasi Payback Period setelah 2,81 taboo. Selepas penglogaman, inventory menjadi dapat dimanfaatkan untuk toll smelting terak dari berbagai sumber.
2. Peningkatan penjualan logam customized product dengan estimasi biaya sebesar Rp. 3,5 milyar (sebagian besar untuk keperluan survey dan market intelligence). Estimasi NPV Laba Bersih tahun pertama sebesar Rp. 1,58 dengan Payback Period setelah 2,32 taboo.
3. Pembuatan solder, catalyst, consumptive, powder, dan chemical daTi timah, dengan estimasi biaya sebesar Rp. 5,44 milyar. Estimasi NPV Laba Bersih sebesar Rp. 2,35 milyar dengan estimasi Payback Period setelah 2,65 taboo dan IRR sebesar 48,82%. Jumlah produksi daTi kelompok ini diperkirakan dapat memenuhi kira-kira 0,13% konsumsi dunia untuk masing-masing jenis produk pada saat ini melalui strategi pemanfaatan pasar ceruk (niche market) serta pengembangan dan perawatan brand image produk baru.
Keseluruhan rencana bisnis tersebut disusun dalam dua kerangka, yaitu kerangka jangka pendek dan jangka panjang. Makalah ini mengetengahkan tiga analisa sensitifitas untuk masing-masing kerangka. Melalui analisa-analisa tsb. diperkirakan total perolehan Laba Bersih akan sebesar Rp. 71,53 milyar. Jika angka ini dibandingkan dengan proyeksi Laba RJP korporat sampai dengan tahun 2006 sebesar Rp. 296 milyar, akan terlihat bahwa rancangan rencana bisnis
Smelter dapat memberi kontribusi sebesar 24,17%. Hasil ini dapat dipakai untuk membuktikan bahwa hipotesa makalah GFP ini terpenuhi. Kunci faktor keberhasilan rancangan ini akan terletak pada rekrutmen clan pelatihan karyawan, penelitian clan pengembangan yang fokus di mana pendanaannya sudah dimasukkan di dalam estimasi biaya program Peningkatan penjualan logam customized product. Di dalam makalah ini, pendanaan tsb. diasumsikan berasal daTi KMK Bank dengan suku bunga sebesar 18% per tahun.
Research Location: PT Tambang Timah Tbk.
Supervisor: Arief Soeharko, Ph.D.
Accepted: 5 August 2003
This document contain confidential information until 31 December 2006.
Series Title |
-
|
---|---|
Call Number |
258
|
Publisher Place | Jakarta |
Collation |
iii, 107p. : figs., tabs.; 27 cm.
|
Language |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Classification |
-
|
Media Type |
-
|
---|---|
Carrier Type |
-
|
Edition |
-
|
Subject(s) | |
Specific Info |
-
|
Statement |
-
|
Content Type |
-
|
No other version available